Suku Mentawai & Kebudayaan Tato Tertua Di Dunia

 

  foto by good news from indonesia

Orang orang bercawat itu menolak modernisasi mereka hidup dengan kearifan lokal dan menjaga tradisi leluhur, orang orang yang hidup menjaga keseimbangan alam. mewarisi  tradisi  nenek moyang yang sudah berumur ribuan tahun silam.

Mentawai merupakan wilayah kepulauan yang terletak di bagian barat pulau sumatera dan dikelilingi samudera hindia, dilansir dari situs wikipedia secara administrasi kepulauan mentawai dijadikan sebuah kabupaten yang masuk dalam provinsi sumatera barat dan dibentuk berdasarkan UU RI No 49 tahun 1999, kabupaten ini terdiri dari empat kelompok pulau utama yang berpenghuni yaitu pulau siberut, pulau sipora, pulau pagai utara dan pulau pagai selatan yang dihuni oleh masyarakat suku mentawai dan suku minangkabau, suku mentawai juga dikenal sebagai salah satu suku tertua yang mendiami pulau sumatera, nenek moyang orang-orang mentawai bermigrasi pertama ke wilayah tersebut diperkirakan antara tahun 2000-500 SM.

Bagi orang-orang mentawai tato merupakan warisan leluhur dan identitas orang-orang mentawai, tato juga dianggap sebagai pengingat leluhur bagi orang-orang mentawai, kebudayaan tato di mentawai diklaim sebagai kebudayaan tato tertua di dunia diketahui telah ada sejak tahun 1500 SM yang usia nya lebih tua dari tato di peradaban kuno mesir tahun 1300 SM, sebagai masyarakat pereamu orang-orang mentawai percaya bahwa untuk menjaga keseimbangan alam mereka menato tubuh mereka dengan memasukkan unsur alam seperti bebatuan, hewan, dan tumbuhan, proses tato pada masyarakat mentawai masih digunakan secara tradisional dan harus dilakukan oleh tetua adat yang biasa disebut sikerei.

Namun seiring perkembangan zaman di era modern ini, masyarakat adat mentawai mendapatkan tantangan dalam menjaga tradisi nenek moyang mereka, sini rajah tertua di dunia terancam punah karena di era generasi sekarang para anak-anak sudah tidak diperbolehkan menato tubuh mereka ini dilakukan oleh para orang tua agar anak mereka bisa tetap bersekolah hal ini berbanding lurus dengan keputusan pemerintah sejak tahun 1954 melarang agama lokal orang-orang mentawai mereka dipaksa untuk memeluk agama - agama yang diakui di indonesia, belum lagi politik pangan di masa lalu yang menggalakkan beras sebagai makanan pokok, padahal kebudayaan masyarakat mentawai adalah masyarakat peramu bukan petani mereka hampir mirip dengan orang-orang papua yang memanfaatkan sagu dan umbi-umbi an sebagai makanan pokok, akibatnya kini masyarakat mentawai kehilangan kedaulatan pangan nya karena harus bergantung pasokan beras dari daratan sumatera.

Komentar

Postingan Populer